Wednesday, September 9, 2009

IKLAN VISIT MALAYSIA – kemarahan rakyat Indonesia, mendakwa mencilok budaya masyarakat Bali



Ketika rakyat Malaysia menunggu detik-detik mengebar bendera ‘Jalur Gemilang’ menyambut ulangtahun kemerdekaan yang ke 52, tanpa kita sedari sebilangan besar rakyat Indonesia menghanburkan berbagai-bagai bantahan kerana terlalu marah dengan iklan ‘Tahun Melawat Malaysia’ yang dikatakan berlatarkan sebuah tarian yang menyerupai ‘tarian pendet’ dari Indonesia.

Segala-galanya kemungkinan berpunca dari seorang mahasiswa dari Indonesia yang mungkin juga sedang belajar di IPTA atau IPTS di Malaysia yang membuat laporan melalui telefon ke SCTV sebuah stesyen televisyen Indonesia.

Inilah petikan akhbar Liputan6.com :

Liputan6.com, Jakarta: Media massa di Indonesia belakangan gencar memberitakan iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan seni tari Pendet asal Bali. Tapi bagaimana dengan kondisi di Malaysia?

Menurut mahasiswa asal Indonesia di Malaysia, Joko S., pers di Negeri Jiran itu jarang memberitakan kasus tari Pendet dalam iklan pariwisata tersebut. "Masyarakat di sini kurang tahu karena media kurang mengekspos. Cuma pengakses internet saja yang tahu dari blog-blog dan lainnya," ujar Joko via telepon kepada SCTV dari Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (26/8).

Joko menjelaskan, media massa di Malaysia tidak sebebas di Indonesia. Bila pemerintah Malaysia melarang pemberitaan tentang sesuatu, maka media di sana akan manut. "Karena kalau mereka mengekspos, takut akan dikenakan Undang-undang ISA, Internal Security Act," ucap Joko.

Lebih jauh Joko mengungkapkan, masyarakat Malaysia menganggap Indonesia sebagai bangsa serumpun. Sehingga, kemiripan seni budaya kedua negara dianggap lumrah. Khusus untuk tari Pendet, Joko mengatakan, sebagian besar rekan warga Malaysia mengetahui kesenian itu asli Indonesia.

Meski bertetangga, hubungan Indonesia-Malaysia kerap panas-dingin. Mulai dari masalah perbatasan wilayah, tenaga kerja migran asal Indonesia yang disiksa di Malaysia, hingga yang terakhir soal kesenian asli Indonesia. (sepenuhnya klik)

Ekoran dari laporan tersebut, maka berlakulah demonstrasi oleh Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar memprotes Malaysia yang dikatakan telah mencuri budaya Bali, Indonesia.





Selain menuntut Malaysia meminta maaf, puluhan mahasiswa ISI juga meminta ketegasan kerajaan Indonesia terhadap Malaysia yang telah mencuri budaya nasional mereka serta mendesak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Malaysia bersikap lebih peka mengenai penggunaan Tari Pendet asal Bali dalam iklan ‘Tahun Melawat Malaysia’.

Malaysia bukan sahaja dikatakan telah meniru ‘tarian pendet-Bali’, dikatakan juga meniru seni kebudayaan lain seperti, BATIK, sejenis minum CENDOL dan TARI FOLAYA.

Cuba kita perhatikan gambar-gambar tarian kebudayaan Malaysia yang mungkin menyerupai ‘tarian Pendet’ dari Bali, Indonesia.










Cuba kita lihat juga gambar pembuatan kain BATIK dan TENUN SONGKET di Malaysia :




(sumber;http://yanggambi.blogspot.com/2009/08/iklan-visit-malaysia-kemarahan-rakyat.html)

No comments: